Senin, 09 Desember 2019

Ada Cinta di BLK





Sejak pertengahan agustus saya lebih banyak fokus ke usaha baru saya, membuat saya sangat jarang bersosialisasi. Tidak ada lagi futsal yang dulunya hampir tiap minggu, jarang nongkrong bersama kawan, dibeberapa komunitas saya hanya tinggal nama (tidak pernah hadir lagi), apalagi jalan jalan keluar kota adalah hal yang sangat saya rindukan. Banyak hal yang hilang dikehidupan saya dalam beberapa bulan terakhir.

Pertengahan oktober saya bertemu beberapa murid BLK (Balai Latihan Kerja) dan mereka bercerita kepada saya bahwa akhir bulan oktober akan dibuka kembali pelatihan untuk tahap selanjutnya. Kemudian saya foto brosur BLK dan saya share kegrup wa teman-teman saya, namun tidak ada tanggapan. Saya mencari teman untuk menunjang transportasi ke BLK, karna saat ini saya tidak punya kendaraan, karna suatu kejadian saya harus kehilangan motor kesayangan saya. Setelahnya akhirnya saya ketemu juga tetangga yang juga berminat masuk Pelatihan, dan jadilah kami mendaftar ke BLK.

Saat ingin mendaftar saya bingung memilih jurusan apa, setelah berfikir dan berdiskusi dengan teman saya, kami memutuskan memilih jurusan komputer. Selain karena ingin menambah ilmu dibidang komputer, saya juga ingin menambah nambah teman, dan biasanya jurusan komputer juga diisi banyak wanita. Saya memilih kelas yang ada wanitanya, karna saya kurang suka kelas yang isinya batangan semua, rasanya ada yang kurang jika teman dikelas kita hanya pria semua.

Alhamdulillah akhirnya kami lulus tes, teman saya masuk komputer dasar, sedangkan saya komputer lanjutan. Tiap kelas diisi 16 orang, dan waktu pelatihan sekitar 1 bulan. 3 hari pertama diisi diaula dan bergabung semua jurusan, saya senang karena tidak ada yang saya kenal disana, itu artinya nanti semuanya akan mengenal saya, Faturpen, orang yang suatu hari nanti akan jadi tokoh besar, pengusaha sukses (saya menulis kalimat ini dalam keadaan penuh semangat dan penuh keyakinan)

Hari keempat baru kami masuk kelas masing masing, dan disesi perkenalan diketahui bahwa saya peserta paling tua dikelas kami.

Menjadi yang lebih tua diantara mereka terkadang bisa jadi beban, karna dituntut harus jadi lebih dewasa dari yang lain.
Sayangnya saya lebih memilih jadi natural, saya tetap seperti adanya, bercanda, konyol serta sering meledek orang lain meskipun dia wanita adalah keseharian saya sana, saya tidak takut dianggap kurang dewasa karna menurut saya cara menilai kedewasaan seseorang adalah bagaimana sikapnya ketika menghadapi suatu masalah bukan melihat sikapnya ketika dalam keadaan santai.
Pukulan dan cubitan gemes adalah makanan saya sehari hari,
Saya tidak peduli apa pun fikiran org lain thd saya, saya hanya peduli pada kesenangan diri saya, selain itu berada dikelas sekitar 8 jam jika hanya diisi dengan keseriusan tentu akan membuat otak dan tubuh kita sangat lelah, oleh karena itu saya sangat sering bercanda agar suasana lebih menyenangkan dan waktu jadi tidak terasa.

Beberapa diantara mereka punya panggilan khusus dari saya, karna panggilan khusus itu bisa menjadikan kita semua lebih akrab. Dari dulu jika saya dekat dengan seseorang saya sering punya panggilan khusus supaya mudah diingat dan jadi lebih berarti. Karna ulah saya, seorang teman jadi dipanggil "mesum", selain itu seorang perempuan juga saya panggil "wanita gatel" saat dia kena alergi, banyak panggilan-panggilan khusus yang tidak bisa saya sebutkan satu-satu. Tujuannya tentu agar kami lebih dekat dan tidak ada jarak antara kami semua, saya harap mereka mengerti tujuan saya ini.

Di BLK kami memiliki instruktur yang menurut saya bukan instruktur biasa, karna sepemahaman saya instruktur tugasnya hanya mengajar atau memberi ilmu, tapi Pak Joko (nama instruktur kami) selain memberi ilmu juga sering memberi masukan tentang bagaimana bersikap yang baik, beliau juga sering memotivasi kami, selain itu beliau sering menampilkan beberapa permainan untuk kami, dan setelah permainan beliau sering memberi penjelasan tentang maksud dan hikmah dari permainan tersebut. Hal yang paling saya ingat adalah saat kami membahas bahwa "kemenangan sesungguhnya adalah sebelum berperang" (mungkin hal ini akan saya bahas ditulisan saya selanjutnya)

Selain itu asisten instruktur juga sangat baik, kami sangat akrab seperti tidak ada batasan antara peserta pelatihan dan asisten instruktur.

Tepat 30 November pelatihan ini berakhir, tidak ada kata perpisahan dari kami karna kami tau kami tidak berpisah, setelah itu kami masih ada rencana untuk kumpul-kumpul kembali. Saya harap komunikasi akan terus lancar dan saya harap suatu hari nanti kita bisa lagi duduk satu meja dengan personel lengkap dan saling bercerita tentang kesuksesan masing masing.

6 komentar:

Unknown mengatakan...

Masya Allah bagusnya cerita nya Fathur rahRah saya mengagumi

Ikhsan CS mengatakan...

Eeee Lucu... Hehe

Violachaeous mengatakan...

Yooo pakde🙌

Anonim mengatakan...

Mantap bisa jadi seorng penulis pro

Anonim mengatakan...

Lanjutkan, tambahi lagi tuh,������

Unknown mengatakan...

Maka ada cinta di BLK jr , mana cintanya tur ?? 😅